Kamis, 08 Januari 2009

Arti ADIL dalam ISLAM

Adil sering diartikan sebagai sikap moderat, obyektif terhadap orang
lain dalam memberikan hukum, sering diartikan pula dengan persamaan dan
keseimbangan dalam memberikan hak orang lain, tanpa ada yang dilebihkan
atau dikurangi.

Seperti yang dijelaskan Al Qur'an dalam surah Ar Rahman/55:7-9. "Dan
Allah telah meninggikan langit-langit dan Dia meletakkan neraca
(keadilan) supaya kamu jangan melampaui batas neraca itu. Dan
tegakkanlah timbangan itu dengan dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu".

Kata adil sering disinonimkan dengan kata al musawah (persamaan) dan al
qisth (moderat/seimbang) dan kata adil dilawankan dengan kata dzalim.

Dalam Al Qur'an kata adil dan anak katanya diulang sekitar 30 (tiga
puluh) kali. Al Qur'an mengungkapkannya sebagai salah satu dari asma' al
husna Allah dan perintah kepada Rasulullah untuk berbuat adil dalam
menyikapi semua umat yang muslim maupun yang kafir. Begitu juga perintah
untuk berbuat adil ditujukan kepada kaum mukminin dalam segala urusan.

PRINSIP KEADILAN DALAM ALAM RAYA

Jika kita perhatikan alam raya sekitar kita, maka akan kita dapatkan
prinsip adil/keseimbangan itu menjadi ciri utama keberlangsungan dunia.
Malam dan siang, gelap dan terang, panas dan dingin, basah dan kering,
bahkan udara tersusun dalam susunan keseimbangan yang masing-masing
fihak tidak ada yang mengambil/mengurangi hak sisi lain.

Tata surya kita, matahari, bumi bulan dan planet lainnya berada dalam
jalur/garis edar obyektif yang tidak ada satupun dari tata surya itu
merampas jalur fihak lain, jika perampasan fihak lain itu terjadi bisa
kita bayangkan bagaimana jadinya alam ini, pasti akan terjadi
benturan-benturan yang berarti kebinasaan dan kehancuran. (QS. Al Qamar:
49, Al Mulk: 3, Yasin: 40, Ar Rahman:5-7)

Kelangsungan hidup manusia sangat ditentukan oleh keseimbangan
pernafasannya antara menghirup dan membuang. Jika tarikan dan pembuangan
tidak seimbang maka manusia akan mengalami kesulitan bernafas dan
biasanya kehidupan akan segera berhenti.

Begitu juga susunan fisik manusia, memiliki komposisi seimbang antara
cairan, udara, dan benda padat (tulang dan otot), jika keseimbangan ini
terganggu maka kehidupanpun akan terganggu. Demikian pula susunan materi
dan ruhiyah, antara fisik, akal dan rasa. Jika ada satu fihak yang
mengambil hak sisi lain dapat dipatikan akan terjadi ketimpangan hidup.
Dst.

KEISTIMEWAAN SIKAP ADIL/MODERAT

Sikap adil/moderat akan menjamin kelangsungan sebuah konsep. Sebab sikap
berlebihan yang meskipun dibutuhkan suatu saat ia tidak akan tahan lama.
Misal; berlari akan mempercepat daya tempuh tetapi tidak semua orang
tahan lama berlari, berbeda dengan berjalan, meskipun ia lebih lambat,
namun ia lebih tahan lama.

Sikap moderat/adil lebih menjamin keadaan istiqamah (lurus) dan
terhindar dari penyimpangan. As Shirat al Mustaqim (QS 1:6) banyak
dijelaskan oleh para mufassir sebagai sebuah jalan yang berada di
tengah-tengah antara dua jalan yang menyimpang kiri maupun kanan.

Sikap adil/moderat menunjukkan nilai khairiyyah (kebaikan). Aristotles
mengatakan: "Kebaikan itu berada di antara dua sikap kehinaan" Islam
menyebut shalat wustha sebagai sebaik-baik shalat. Orang Arab mengatakan
: "Khairul umuri ausathuha (Sebaik-baik urusan adalah yang paling
moderat)

Posisi adil/moderat adalah posisi yang paling aman, jauh dari bahaya
dibandingkan dengan sikap tatharruf (marginal/pinggiran) yang memang
lebih awal terkena jika bahaya datang.
Sikap adil/moderat adalah simbol kekuatan. Kita perhatikan dalam rentang
usia manusia, usia yang paling dibanggakan adalah rentang usia tengah
antara masa kanak-kanak dan masa tua renta.

Posisi adil/moderat adalah pusat persatuan dan kesatuan. Berapapun sisi
yang dimiliki oleh sebuah bidang, maka titik sentral akan mempersatukan
semua sisi itu. Perhatikan sebuah roda yang memiliki banyak jeruji,
bagaimana jika tidak ada titik tengahnya, di mana mereka bisa bersatu?

SISI MODERAT/KEADILAN DALAM AJARAN ISLAM

Sikap adil dalam syariah Islam dapat kita lihat dalam setiap sendi
ajarannya, baik secara teoritis maupun aplikatif, tarbawiy (pendidikan)
maupun tasyri'iy (peraturan). Islam sangat moderat dalam bidang akidah,
pemahaman, ibadah, ritual, akhlaq, adab, hukum dan peraturan.

Aqidah

Dalam bidang akidah, Islam merupakan konsep moderat anatara kaum
khurafat yang mempercayai semua kekuatan sebagai tuhan dan kaum
mterealis yang tidak mempercayai kecuali yang tertangkap alat inderanya
saja.
Pandangannya tentang manusia adalah pandangan moderat antara mereka yang
mempertuhankan manusia (menganggap bisa melakukan apa saja, semaunya)
dan mereka yang menganggap manusia sebagai wayang yang tidak berdaya
apa-apa. Islam memandang manusia sebagi makhluk hamba Allah yang
bertanggung jawab. Dsb.

Ibadah

Islam membuat keseimbangan ibadah bagi umatnya antara kebutuhan ukhrawiy
dan kebutuhan duniawiy. Pemeluk Islam yang baik bukanlah yang
menghabiskan waktunya hanya untuk ibadah ritual tanpa memperhatikan
bagian duniawinya, begitu juga bukan pemeluk yang baik jika hanya
memeperhatikan duniawi tanpa memberikan porsi ukhrawi.

Contoh jelas dalam hal ini adalah, hari juma't, ada perintah untuk
shalat juma'h, larangan melakukan perdagangan pada waktu itu, tetapi
kemudian disusul perintah mencari rizki begitu usai shalat jum'at. (QS.
62: 9-10)

Akhlaq

Pandangan normatif Islam terhadap manusia adalah pertengahan antara
mereka yang idealis memandang manusia harus berada dalam kondisi prima,
tidak boleh salah sebagaimana malaikat, dan mereka yang menganggap
manusia sebagai makhluk hidup (hewan) yang bebas melakukan apa saja yang
disukai, tanpa ada norma yang mengikatnya. Islam memandang manusia
sebagai makhluk yang berpotensi salah sebagaimana ia berpotensi benar
(QS. Asy Syams: 7-10).

Dalam memandang dunia, Islam memiliki sikap moderat antara yang
menganggapnya segala-galanya (Dan mereka mengatakan: "Hidup hanyalah
kehidupan kita di dunia saja, dan kita sekali-kali tidak akan
dibangkitkan" QS. AL An'am/6:29), dengan mereka yang menganggap dunia
sebagai keburukan yang harus dijauhi. Islam memandang dunia sebagai
ladang akherat, Islam menuntun manusia pada kebaikan dunia dan akhirat.

Tasyri'

Dalam bidang halal-haram Islam adalah pertengahan antara Yahudi yang
serba haram (QS. 4:160-164) dan Nasrani yang serba halal. Islam
menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk (QS. 7:157)
Dalam urusan keluarga Islam adalah pertengahan antara mereka yang
melarang nikah sama sekali (seperti dalam kerahiban nasrani) dan mereka
yang memperbolehkan nikah tanpa batas (jahiliyyah), begitu juga dengan
perceraian, antara mereka yang melarang cerai sama sekali (seperti
nasrani), dan yang memperbolehkan perceraian tanpa batas.

Dalam kepemilikan, konsep Islam adalah pertengahan antara mereka yang
menafikan milik pribadi (sosialis) dan yang menafikan milik
sosial/memanjakan milik pribadi (kapitalis). Islam mengakui milik
pribadi, tetapi mewajibkan adanya hak sosial dalam setiap kepemilikan
pribadi. Dst.

DISTRIBUSI KEADILAN

Islam mewajibkan ummatnya berlaku adil dalam semua urusan. Al Qur'an
mendistribusikan kewajiban sikap adil dalam beberapa hal seperti :

Menetapkan hukum

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil." QS.4:58

Memberikan hak orang lain.

"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berbuat adil dan berbuat kebajikan.."
QS. 16:90

Dalam berbicara

"Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun
ia adalah kerabatmu."QS. 6:152

Dalam kesaksian

"Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatnu. QS. 4:135

Dalam pencatatan hutang piutang

"Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan
benar.."QS 2:282

Dalam Mendamaikan perselisihan

".maka damaikan antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah.."QS.
49:9

Menghadapi orang yang tidak disukai

"Dan janganlah sekali-kali kebencianmu pada suatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah karena adil itu lebih dekat
kepada taqwa.QS. 5:8

Pemberian balasan

".dan barang siapa diantara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka
dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan
yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu
.(QS. 5:95).

Imam As Syafi'iy menegaskan kepada para qadli (hakim) agar bersikap adil
dalam lima hal terhadap dua orang yang berselisih, yaitu :

- Ketika masuk pintu,
- Saat duduk di hadapannya,
- Menghadapkan wajah kepadanya,
- Mendengarkan pembicaraannya,
- Memutuskan hukum.
- Dsb.

PENEGAKAN DAN STANDAR KEADILAN

Berlaku adil memerlukan kejelian dan ketajaman, di samping mutlak adanya
mizan (standar) yang dipergunakan untuk menilai keadilan atau kezaliman
seseorang. Mizan keadilan dalam Islam adalah Al Qur'an.

Firman Allah:

"Allah-lah yang menurunkan kitab dengan membawa kebenaran dan menurunkan
neraca (keadilan)"QS. 42:17

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti
yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca
(keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan
besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi
manusia"QS.57:25

Rasyid Ridla, dalam Tafsir al Manar menjelaskan ayat ini dengan
mengatakan :
"Sebaik-baik orang adalah orang yang bisa berhenti dari kezaliman dan
permusuhan dengan hidayah Al Qur'an, kemudian orang yang berhenti dari
kezaliman karena kekuasaan (penguasa) dan yang paling buruk adalah orang
yang tidak bisa diterapi kecuali dengan kekerasan. Inilah yang
dimaksudkan dengan al Hadid (besi)".

Kesalihan dunia ini hanya bisa ditegakkan dengan Al Qur'an yang telah
mengharamkan kezaliman dan pengrusakan-pengrusakan lainnya. Sehingga
manusia menjauhi kezaliman itu karena rasa takutnya kepada murka Allah
di dunia dan akhirat, di samping untuk mengharapkan balasan/ganjaran
dunia akhirat. Kemudian dengan keadilan hukum yang ditegakkan penguasa
untuk membuat jera umat manusia dari dosa. Wallahu a'lam.

NAMA : DIANITA NUR FITRIANI
KELAS : X-1 / 14

1 komentar:

  1. Harrah's Casino Resort Tickets - jtmhub.com
    Tickets for Harrah's 안성 출장마사지 Resort in Atlantic 영주 출장마사지 City are on sale now at JSMH-HUB and 경기도 출장샵 are on sale now at JSMH-HUB. Find Harrah's 광양 출장마사지 Casino Resort venue concert and event schedules, Jan 15, 2022John FogertyJan 21, 2022Shinedown 의정부 출장샵

    BalasHapus