Rabu, 07 Januari 2009

PROTOZOA

Protozoa sering dianggap " hewan " bersel tunggal, berinti sejati ( eukariot ), dan tidak memiliki dinding sel. Beberapa protozoa memiliki pelikel, yaitu suatu lapisan protein yang dapat meningkatkan rigiditas membran sel. Selain bertindak sebagai pelindung sel dari tekanan osmotik, pelikel juga berperan dalam menentukan morfologi protozoa.

Filum protozoa mencakup lima ribu jenis yang tersebar baik di dalam air tawar, air laut, maupun di tanah. Walaupun kebanyakan protozoa hidup soliter, beberapa ada yang hidup membentuk koloni. Ukuran protozoa bervariasi antara 2µm - 20.000µm ( 2cm )



1. Morfologi


Kebanyakan protozoa bersifat polimorfisme, yaitu memiliki bentuk yang berbeda- beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista.

Tropozoid akan aktif mencari makanan dan bereproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Bila kondisi tidak memungkinkan dan mengancam kehidupan tropozoid maka protozoa akan membentuk sista. Dalam bentuk sista, protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah yang tersebar pada jarak yang sangat luas. Sista dapat terbentuk dalam kondisi lingkungan yang kekurangan nutrisi, kekeringan temperatur yang tinggi, maupun pH yang rendah. Namun, tidak semua protozoa membentuk sista, contohnya Trichomonas vaginalis yang merupakan organisme patogen pada organ seksual.

Beberapa protozoa ada yang bersifat pleomorfik, artinya memiliki bentuk tropozoid yang berbeda- beda. Umumnya, organisme dengan banyak sel inang bersifat pleomorfik, tergantung pada jenis inangnya. Morfologi tropozoid dapat berbeda- beda di dalam jaringan tubuh yang berbeda walaupun dalam inang yang sama. Misalnya, di dalam cairan tubuh, organisme tersebut dapat memiliki flagela, sedangkan di dalam jaringan hati, flagela tersebut dapat hilang.


2. Nutrisi dan Cara Makan


Protozoa bersifat kemoheterotrof dan mendapatkan nutrisinya melalui salah satu dari dua cara, yaitu sebagai berikut :

  • Osmotrof, yaitu menyerap nutrien terlarut langsung melalui membran sel.
  • Fagotrof, yaitu menelan materi organik atau partikel makanan dengan membentuk vesikel intra sitoplasma yang disebut vakuola makanan. Mekanisme pengolahan makanan seperti ini dikenal sebagaifagositosis, contohnya : Amoeba.

Pada paramecium terdapat struktur yang disebut sitostoma, yang mirip seperti struktur dan fungsi " mulut ". Enzim yang tersimpan dalam lisosom akan dikeluarkan ke dalam vakuola untuk membantu mencerna partikel tersebut sehingga nutrien yang terkandung dalam makanandapat diserap ke dalam sitoplasma, sedangkan sisa- sisa makanan yang tidak tercerna di dalam vakuola akan dikeluarkan dari dalam sel melalui proses ekositosis. Pada proses tersebut, membran vakuola akan melebur dengan membran plasma dan mengeluarkan isi vakuola ke luar sel.

3. Reproduksi

Umumnya, protozoa dapat melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Namun, beberapa protozoa tidak memiliki siklus dan sekelompok lainnya memiliki siklus seksual, meskipun tidak berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Reproduksi aseksual dan seksual dapat terjadi di dalam sel inang yang berbeda.

Pada dasarnya, reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan ( fission ) yang akan menghasilkan dua atau lebih sel anakan. Beberapa protozoa lain melakukan pembelahan berulang kali ( multiple fission ). Sebelum sel membelah masing- masing akan mendapatkan inti sel yang sama. Sejumlah kecil protozoa memperbanyak diri dengan cara membentuk tunas ( budding ) seperti yang dilakukan oleh sel khamir.

Reproduksi seksual terjadi melalui proses pembuahan yang ditandai dengan meleburnya sel reproduktif atau inti sel. Kemudian, sel hasil peleburan akan membelah menghasilkan sel- sel anakan.

4. Klasifikasi Protozoa

Protozoa secara tradisional dibagi atas empat kelompok filum berdasarkan kemmpuan gerak serta tipe alat geraknya. Keempat kelompok tersebut adalah sebagai berikut :

  1. Sporozoa yang tidak bergerak aktif.
  2. Sarcodina yang bergerak dengan kaki semu ( pseudopodia ).
  3. Mastigophora yang bergerak dengan flagela.
  4. Ciliophora yang bergerak dengan silia.

a. Sporozoa

Semua anggota filum sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit intraseluler. Sporozoa memiliki pergiliran antara fase seksual dan aseksual. Beberapa jenis sporozoa melangsungkan siklus aseksual dan seksual pada satu inang yang sama dan beberapa lainnya membutuhkan inang yang berbeda. Secara umum, siklus hidup sporozoa dapat dibagi atas tiga stadium, yaitu :

  • Skizogoni, yaitu tahap perbanyakan secara aseksual yang terjadi setelah menginfeksi inang,
  • gamogoni, yaitu tahap pembentukan sel- sel gamet, dan
  • sporogoni, yaitu pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium infektif.

Berikut ini beberapa contoh sporozoa.

1. Toxoplasma gondii

Jenis ini melakukan fase seksual hanya pada keluarga kucing ( Felidae ) yang merupakan hospes definitif. Fase aseksual berkembang pada tubuh menusia atau mamalia lainnya yang merupakan hospes perantara.Biasanya invasi dari parasit terjadi di usus dan menyebar diseluruh sel atau jaringan tubuh hospes kecuali sel darah merah ( yang tidak berinti ). Infeksi oleh T. gondii pada kehamilan muda menyebabkan keguguran atau lahir dengan kematian. Parasit ini menyerang saraf pusat dan mata yang mengakibatkan kerusakan permanen.

2. Plasmodium

Hospes perantaranya manusia, sedangkan hospes definitifnya nyamuk Anopheles betina. Ada empat jenis yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu sebagai berikut :

  • P. vivax, menyebabkan malaria vivaks yang disebut pula malaria tersiana. Demam penyakit ini biasanya terjadi pada interval 48 jam.
  • P. falciparum, menyebabkan malaria falciparumyang dapat pula disebut sebagai malaria tersiana. Demam penyakit ini tidak teratur dengan periodisitas yang tidak jelas
  • P. malariae, menyebabkan malaria malariae atau malaria kuartana karena serangan demam berulang pada tiap hari keempat.
  • P. ovale, menyebabkan malaria ovale dengan gejala mirip malaria vivaks. Malaria ini merupakan jenis ringan dan dapat sembuh sendiri.

b. Sarcodina atau Rhizopoda

Filum ini lebih dikenal umum sebagai Amoeba. Jenis ini dapat ditemukan di perairan tawar maupun di tanah. Ciri kelompok ini bergerak dengan kaki semu atau palsu yang disebut pseudopodia. Reproduksi dilakukan secara aseksual melalui pembelahan biner ( binary fission ), tidak memiliki dinding sel, serta tidak melakukan reproduksi aseksual.

Kaki semu pada Amoeba merupakan penjuluran dari sitoplasma yang dapat digunakan sebagai alat gerak atau untuk menelan partikel makanannya. Gerak dari kaki palsu dibantu oleh struktur mikrofilamen dari aktin dan miosin, seperti yang terdapat pada otot.

Beberapa Amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan mitosis yang akan menghasilkan empat, delapan, atau lebih sel Amoeba. Proses tersebut terjadi di dalam saluran pencernaan sel inang. Sista akan dikeluarkan bersama feses ( tinja ), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat maupun kontak langsung.

c. Mastigophora yang bergerak dengan flagela

Kelompok filum ini bergerak dengan flagela atau bulu cambuk sehingga sering disebut sebagai flagelata. Beberapa anggota filumnya ada yang membentuk sista dan reproduksi secara aseksual melalui pembelahan longitudinal. Umumnya anggota mastigophora hidup bebas dan beberapa lainnya bersifat sebagai parasit serta dapat menyebabkan penyakit pada manusia.

Ada dua golongan parasit, yaitu sebagai berikut :

  • Flagelata yang hidup pada saluran pencernaan ( rongga usus dan mulut ) dan yang hidup pada saluran urogenital ( vagina, uretra, dan prostat ).
  • Flagelata yang hidup di dalam darah dan di jaringan tubuh terutama organ- organ tubuh bagian dalam.

Giardia lamblia merupakan parasit penyebab penyakit giardiasis pada manusia. Organisme ini mampu membentuk sista yang dikeluarkan bersama fases dan dapat mengontaminasi makanan maupun minuman yang dihinggapi oleh lalat. Jenis ini hidup pada rongga usus kecil, yaitupada duodenum dan bagian proksimal jejenum, tetapi kadang berada di saluran dan kantong empedu.

d. Ciliophora yang bergerak dengan silia

Sifat khas dari kelompok ini adalah memiliki bulu getar seperti rambut yang selain berfungsi sebagai alat gerak juga untuk menangkap makanannya, tetapi kadang- kadang hanya untuk menimbulkan arus air bagi pernapasan. Struktur silia mirip seperti flagela, namun lebih pendek dan jumlahnya lebih banyak. Pada Paramecium, silia tersebar di seluruh permukaan tubuh. Pada jenis ini, silia berkumpul, dan terbatas pada satu bagian atau silia bergabung membentuk struktur yang disebut cirri.

Sebagian besar anggota ciliata hidup bebas di air tawar maupun di air laut. Ciliata memiliki keunikan dibandingkana dengan protozoa lain karena sel memiliki dua macam inti. Makronukleus mengandung banyak kopi dari setiap gen yang ada dan bertanggung jawab dalam pertumbuhan serta reproduksi aseksual. Micronukleus mengandung satu sel materi genetika dan tidak ditranskripsi atau berperan dalam proses rekomendasi genetika melalui peristiwa konjugasi.

PENYUSUN

WILFA NAWIROH ( 37 )

1 komentar:

  1. I'M TOTALLY FREE FROM HERPES VIRUS
    Herpes is a serious and recurring condition that cannot be cured by drugs or injections by USA Doctors. But the best way to fight and get rid of  herpes virus permanently is to take natural herbal remedies, I red about DR JAMES, the great herbal Doctor, who cures people of HIV virus with his powerful herbal medicine. I contacted him to find out how he could help me and he told me never to be worried that he would help me with the natural herbs medicine! After 2 days of contacting him he told me the medicine is ready and he sent it to me via DHL COURIER SERVICE and it got me in 3 days! I used the medication as he prescribed for me (MORNING and EVENING) and I was cured! It's really like a dream, but I'm so happy! For people suffering from the following diseases Eczema,Shingles,MS,Bullous Pemphigoid,Diabetes, cancer,Pcos, hypothyroidism,vaginal rashes, Herpes, COPD, HIV, arthritis, Hpv, liver disease, autoimmune diseases, Parkinson's disease, Lupus and more should contact him for his herbal medicine, because I am a living witness and I was cured of herpes virus. and DR James medicine is legitimate. I sent him what he asked for and he sent me his medication which I took for 2 weeks and today I am here with a negative result. When I went for the test, I was so happy after I took his herbal mix medicine.CONTACT DR JAMES FOR A PERMANENT CURE Email: drjamesherbalmix@gmail.com
    He's a good man and he will help you

    BalasHapus