Lesi sifilis bisa terlihat jelas ataupun tidak terlihat dengan jelas. Penampakan lesi bisa dipastikan hampir seluruhnya terjadi karena hubungan seksual.
Sifilis bisa ditularkan atau diturunkan dari seorang ibu kepada anak dalam kandungannya, Sipilis kongenital, melalui infeksi transplasental terjadi pada saat janin berada di dalam kandungan ibu yang menderita sifilis.
Penularan karena mencium atau pada saat menimang bayi dengan sifilis kongenital jarang sekali terjadi.
Cara penularan sifilis lainnya antara lain melalui transmisi darah. Hal ini bisa terjadi jika pendonor darah menderita sifilis pada stadium awal.
Ada lagi kemungkinan penularan cara lain, yaitu penularan melalui barang-barang yang tercemar bakteri penyebab sifilis, Treponema pallidum, walaupun itu baru secara teoritis saja, karena kenyataannya boleh dikatakan tidak pernah terjadi.
Jadi, dari keterangan - keterangan di atas, cukup jelas bahwa seseorang (anda) punya resiko terkena atau mengidap penyakit sifilis, jika:
1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis, atau
2. Ibu anda menderita sifilis saat sedang mengandung anda, atau
3. Anda pernah ditransfusi darah dari darah penderita sifilis.
Penyebaran sifilis cukup luas, paling sering pada golongan usia muda berusia antara 20 – 29 tahun, yang aktif secara seksual. Adanya perbedaan prevalensi penyakit pada ras yang berbeda lebih disebabkan oleh faktor sosial daripada faktor faktor biologis. Sifilis juga lebih tinggi prevalensinya di daerah perkotaan dibandingkan dengan di daerah pedesaan dan juga pada ras dan kultur tertentu. Ditemukan fakta juga kalau kaum pria lebih sering terinfeksi penyakit ini daripada wanita. Namun, tetap saja, baik kaum pria maupun wanita, jika tidak (pernah) melakukan hubungan seksual aktif dengan penderita sifilis maka dia tidak akan akan punya resiko terkena penyakit ini. Mengenai ejakulasi dini, definisi dari ejakulasi dini adalah suatu keadaan dimana penis ereksi dan mengeluarkan cairan mani berisikan sel - sel sperma lebih cepat dari pencapaian orgasme (kepuasan seksual). Onani atau masturbasi itu beda dengan ejakulasi dini.. Onani itu adalah keadaan dimana orgasme (kenikmatan seksual) tercapai tanpa melakukan hubungan intim.
Gejala sifilis
Tahap I (Sifilis Primer?)
•Terjadi 9 – 90 hari setelah terinfeksi
Timbul luka yang tidak nyeri di penis, bibir kemaluan atau leher rahim.
Tahap II (Sifilis Sekunder)
•Terjadi beberapa bulan setelah tahap pertama.
•Gejala berupa kelainan kulit bercak kemerahan tidak gatal terutama di telapak tangan dan kaki.
•Ada pembesaran kelenjar getah bening di seluruh tubuh.
•Bisa juga berupa kutil di sekitar alat kelamin dan anus
Tahap III (Sifilis Laten)
•Tidak ada keluhan ataupun gejala, namun infeksi berlanjut menyerang alat-alat atau organ tubuh lainnya.
•Keadaan ini hanya dapat diketahui lewat pemeriksaan darah khusus sifilis.
Tahap IV (Sifilis Tersier)
•Timbul 5 – 30 tahun setelah tahap sekunder. Terdapat kerusakan alat-alat tubuh penting yang menetap pada otak, pembuluh darah dan jantung, serabut saraf dan sumsum tulang belakang.
Cara Mencegah
Bagi kamu yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual
Saling setia bagi pasangan yang sudah menikah
Hindari hubungan seks yang tidak aman atau beresiko
Selalu menggunakan kondom untuk mencegah penularan PMS
Selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
Setelah mengetahui segala hal tentang PMS, lebih baik kamu mulai berpikir lagi untuk melakukan seks yang tidak sehat dan tidak bersih. Atau berpikirlah ratusan ribu kali lagi untuk main-main dengan alat kelaminmu...
.,Donny Kurniawan.,
.,x1-15.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar