Kamis, 08 Januari 2009

Islam Memuliakan Wanita

Berbekal pengetahuan Islam yang tipis, tak sedikit kalangan yang dengan lancangnya menghakimi agama ini, untuk kemudian menelorkan kesimpulan-kesimpulan tak berdasar yang menyudutkan Islam. Salah satunya Islam dianggap merendahkan wanita atau dalam istilah sekarang 'bias jender'. Seperti pada hukum-hukum yang berkaitan dengan hukum waris, poligami, kepemimpinan laki-laki dalam dalam keluarga, nafkah dan lain0lain. Benarkah ?

Islam Memuliakan Wanita

Ketika Islam datang ke muka bumi ini dibawa oleh Rosulullah Muhammad SAW, sebenarnya telah sangat nyata bahwa Islam meninggikan derajat kaum wanita. Islam mencela dengan keras tradisi Jahiliah, diantaranya mengubur hidup-hidup anak perempuan yang baru dilahirkan atau pewarisan istri ayah kepada anak laki-lakinya. Celaan tersebut menunjukkan bahwa Islam sangat memuliakan dan meninggikan derajat kaum wanita.

Allah SWT berfirman
: "Jika seseorang dari mereka dikabari dengan (kelahiran) anak perempuan, merah-padamlah mukanya, dan ia sangat marah. Ia bersembunyi dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang disampaikan kapadanya. Apakah ia akan memeliharanya dan menanggung kehinaan atau menguburkannya ke dalam tanah hidup-hidup? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu".
(QS. an-Nahl[16]:58-59).

Allah SWT berfirman : Dan jika kalian khawatir tidak akan dapat berlaku adil terhadap hak-hak perempuan yatim (bilamana kalian menikahinya), maka nikahilah wanita-wanita lain yang kalian senangi: dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kalian khawatir tidak dapat berlaku adil maka nikahilah seorang wanita saja atau budak-budak perempuan yang kalian miliki. Yang demikian itu lebih dekat untuk kalian tidak berlaku aniaya.
(QS. An-Nisa`: 3)

Dari beberapa ayat-ayat diatas dapat dipahami, bahwa Islam benar-bernar menghargai dan memuliakan kaum hawa. Banyaknya pujian yang diberikan oleh Allah dan Rasul-Nya terhadap kaum wanita mengandung makna bahwa Islam meninggikan derajat wanita, tidak pernah berlaku tidak adil, bahkan sedikitpun tidak menempatkan wanita pada posisi nomor dua setelah laki-laki.

Ketika Allah dan Rasul-Nya mengharamkan wanita duduk pada jabatan kekuasaan, tidak berarti bahwa Islam menempatkan wanita pada posisi warga negara nomor dua setelah laki-laki. Sebab, dalam pandangan Islam,posisi apapun seseorang, apakah sebagai rakyat ataupun penguasa adalah sama, yang satu tidak lebih tinggi dari yang lain. Keduanya sebagai hamba Allah yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan aturan-aturan Allah dan Rasul-Nya sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing. Semua ini ditetapkan Allah semata-mata demi kemaslahatan dan kelanggengan hidup manusia. Sebab nilai kemuliaan seseorang di mata Allah tidak diukur dari jenis kelaminnya, tetapi karena ketakwaannya dan ketundukannya kepadaNya. Keberadaan keduanya di dunia ini adalah sebagai makhluk Allah yang saling melengkapi dalam menjalani kehidupan, dengan pembagian peran yang jelas dan seimbang sehingga tetap mengacu pada aturan yang telah Allah berikan. Dengan itulah manusia, baik pria maupun wanita, dapat meraih kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat. Wallah a'lam bi ash-shawab.

19 Hadits Nabi Muhammad SAW Mengenai Perempuan

Doa perempuan lebih makbul daripada karena sifat penyayang yang lebih kuat dari pada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah akan hal tersebut, jawab baginda :”Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia”.

Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.

Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah.

Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takutkan Allah dan orang yang takutkan Allah, akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

Barang siapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahala seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak laki-laki. Maka barang siapa yang menyukakan perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

Tiap orang yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun).

Perempuan apabila sholat lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya, serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki.

Wanita yang sholehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang sholeh. Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rosulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?”. Jawab Rosulullah “Suaminya”. “Siapa pula berhak terhadap lelaki?” jawab Rosulullah, “Ibunya”.

Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu-bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sholat dan puasanya.

Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

Surga Itu di Bawah Telapak Kaki Ibu

Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi Muhammad SAW) di dalam syurga.

Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan, atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggung jawab, maka baginya syurga.

Dari Aisyah r.a : Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

Barang mempunyai harta yang banyak, akan lama hisabnya pada hari Akhirat “

- Imam Ahmad bin Hambal -



Disusun oleh :
Bunga Septy Andyni
X-1 / 11




Tidak ada komentar:

Posting Komentar